forum penghasil uang

Kamis, 21 April 2011

UTUSAN MAUT

Ini adalah sebuah dongeng kuno seseorang yang sakit didatangi oleh Izrail, malaikat pencabut nyawa. Orang itu lalu bertanya, “Apakah kedatanganmu sebagai kunjungan biasa atau untuk mencabut nyawaku?”
Izrail menjawab, “Kunjungan biasa.”
Orang itu berkata lagi, “Demi persahabatan kita. Jika dekat ajalku nanti, kirimlah utusan untuk memberitahu aku.”
Izrail menyetujui permintaan itu.
Pada suatu hari Izrail datang untuk mencabut nyawanya. Orang itu berkata, “Bukankah belum pernah ada utusanmu yang datang kepadaku untuk memberitahukan perkara ini?”
Izrail menjawab, “Sudah… sudah pernah datang, bahkan beberapa kali. Bukankah tulang punggungmu bungkuk padahal sebelumnya lurus? Rambutmu memutih yang sebelumnya hitam? Suaramu gemetar sesudah dahulunya lantang? Bahkan akhir-akhir ini  kamu lemah sesudah dahulunya kamu kuat perkasa. Penglihatanmu kabur setelah dahulunya terang, kamu dahulu penuh harapan, tetapi akhir-akhir ini sering putus asa. Aku telah mengirim banyak utusan kepadamu padahal kamu hanya meminta satu utusan. Oleh karena itu janganlah kamu menyalahkan aku.”

(hikmah dalam humor, kisah, dan pepatah-A.Aziz Salim Basyarahil) 


HIKMAH

Banyak hikmah yang bisa diambil dari cerita diatas, tergantung dari sudut pandang orang yang membaca cerita ini. Ada yang mungkin menganggapnya hanya sebagai sebuah cerita pengantar tidur biasa, atau mungkin bisa juga dianggap sebagai peringatan akan semakin pendeknya umur seseorang setiap detik. Setiap mahluk bisa berpendapat, termasuk juga saya yang notaben adalah seekor Gorila. Berikut sedikit pendapat saya mengenai hikmah cerita diatas:
Cerita diatas menyadarkan kita bahwa setiap hari, setiap jam, menit, detik bahkan mili detik dari kehidupan kita akan terus mengikis habis sisa-sisa  umur yang kita miliki. Anehnya banyak diantara kita yang  seakan akan menyia-nyiakan waktu dihidup kita untuk melakukan sesuatu yang sebenarnya hanya membuang-buang waktu.
Setiap satu tahun sekali beberapa orang berpesta ria menghabiskan waktu seharian penuh untuk merayakan sesuatu yang mereka sebut ‘PESTA ULANG TAHUN’ dengan berbagai ritual mulai dari hanya  sekedar tiup lilin dan potong kue, berkumpul bersama teman-teman, bahkan ada yang merayakannya dengan menenggak minuman keras seakan-akan ia melupakan kalau dihari itu sebenarnya umurnya berkurang, bukannya bertambah. Apakah mereka tidak menyadari jikalau saat mereka merayakan pesta tersebut, sebenarnya mereka sedang merayakan apa yang saya sebut sebagai; JALAN SETAPAK MENUJU AKHIR. Ya, jalan yang dilalui manusia untuk menuntunnya kepada akhir dari sebuah awal. Akhir kehidupan fana di dunia dan awal dari kekekalan yang abadi di akhirat.
Dari pendapat saya tadi timbulah sebuah pertanyaan “Lalu apa yang harus kita lakukan didalam kehidupan ini untuk menyambut akhir dari sebuah awal tersebut?”
Sahabat nabi pernah berkata “Beribadahlah kamu sebanyak-banyaknya agar mendapat bekal yang cukup di akhirta, seakan-akan hidupmu akan berakhir esok hari. Dan berusahalah kamu sekuat-kuatnya untuk mencari harta di dunia, seakan-akan hidupmu masih seribu tahun lagi.” Nasihat dari sahabat nabi ini mungkin satu dari sekian banyak jawaban, yang bisa menjadi jawaban dari pertanyaan; apa yang harus kita lakukan didalam kehidupan ini sebelum utusan dari malaikat izrail mendatangi kita satu-persatu?










1 komentar:

Anonim mengatakan...

bagus nih tulisan

ngasih inspirasi

Posting Komentar