Rasulullah saw. Bersabda, “siapa yang mandi pada hari jumat seperti mandi besar, lalu berangkat ke mesjid pada waktu pertama, maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang bersedekah unta. Siapa berangkat ke mesjid pada waktu kedua, maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang bersedekah sapi. Siapa yang berangkat kemesjid pada waktu ketiga, maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang bersedekah domba. Siapa yang berangkat ke mesjid pada waktu kelima maka ia mendapatkan pahala seperti orang yang bersedekah telur. Jika imam telah naik mimbar maka malikat hadir untuk mendengarkan khotbah.” (H.R bukhari)
Diriwayatkan bahwa Nabi Musa a.s. saat itu sedang membaca Taurat. Beliau sedang mempelajari beberapa makna ayat. Nabi Musa berkata, “Wahai Tuhanku, adakah seseorang yang lebih mulia dari umatku?”
Allah Swt. Menjawab, “Ya, umat Muhammad.” Kemudian, Allah Swt. Memerintahkan Nabi Musa pergi ke Gunung Baitul Maqdis. Nabi Musa pun segera pergi. Di gunung itu, Nabi Musa melihat satu kaum yang sedang menyembah Allah Swt. Lalu, Nabi Musa pun bertanya kepada mereka. Mereka menjawab, “Kami ini termasuk umatmu. Kami beribadah kepada Allah Swt. Di tempat ini selama 70 tahun dengan kesungguhan penuh. Kami telah terbiasa menggunakan pakaian kesabaran, berselendangkan ketawadukan, berpeci kesyukuran, bertongkat ketawakalan, bersandalkan ketakutan, bersantap dengan makanan hasil bumi, dan bercendawan minum dengan air hujan. Pakaian kami terbuat dari kulit pohon dan kami tidak pernah mendongakan kepala kami selama 70 tahun, karena malu kepada Allah Swt.”
Maka, Nabi Musapun merasa sangat gembira dengan hal ini. Allah Swt. Berfirman, “Hai Musa, sungguh dua rakaat yang dilakukan oleh umat Muhammad pada hari ini adalah lebih baik dati semua amalan itu.” Musa bertanya, “Wahai Tuhanku, hari apakah ini?” Allah menjawab, “sekarang hari jumat.”
Mujahid berkata, “seseorang telah menemui Ibn Abbas. Orang itu berkata, ‘hai pemuka kaum mukmin, bagaimana pendapatmu tentang seseorang yang rajin Shalat malam dan berpuasa di siang hari. Namun, tidak melaksanakan shalat jumat dan tidak pernah shalat berjamaah. Lalu, orang tersebut mati dalam keadaan demikian ini?’ Ibn Abbas menjawab, ‘orang seperti itu tempatnya dalam neraka.’”